LiputanHk DaminSada||Kabupaten Bekasi – Kekeringan yang terus menghantui para petani di wilayah Utara Kabupaten Bekasi akhirnya mendapat perhatian serius dari Kepala Desa Sukakerta, H. Disan Iswadi. Ia turun langsung meninjau pembongkaran gorong-gorong BSH 0 di Desa Sukajaya, Kecamatan Cibitung, yang menjadi salah satu titik kunci aliran irigasi.
Masalah ini bukan baru sekali terjadi. Setiap musim kemarau, distribusi air dari hulu ke hilir kerap tidak merata, membuat para petani di wilayah Utara, termasuk Desa Sukakerta, Sukaringin, Sukabudi, Jayabakti, hingga Pantai Harapan Jaya, mengalami kekeringan parah. Akibatnya, gagal panen menjadi langganan, dan kerugian mencapai ratusan juta rupiah setiap musimnya.
“Petani kita sudah terlalu lama menjerit. Air ada, tapi tidak sampai ke sawah mereka. Kami minta PT Lestari Nauli Jaya segera selesaikan rehabilitasi pintu air dan sistem pengendalian air ini, jangan berlarut-larut,” tegas H. Disan di lokasi peninjauan, Rabu (6/8/2025).
Aliansi Petani Utara yang ikut hadir dalam peninjauan itu juga menegaskan, bila proyek ini terus molor, mereka siap melakukan aksi turun ke jalan untuk menuntut hak atas distribusi air yang adil. “Kami tidak mau lagi gagal panen. Ini soal perut dan hidup kami,” ujar salah satu perwakilan petani.
Pemerintah desa bersama aliansi petani meminta agar proyek rehabilitasi tidak hanya sekadar membongkar, tetapi juga memastikan sistem irigasi benar-benar berfungsi maksimal sehingga air dapat mengalir merata ke seluruh lahan pertanian di wilayah Utara.
Dengan percepatan penyelesaian proyek ini, diharapkan petani bisa kembali panen normal, mengurangi kerugian, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
(Alfinas)
